REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--Thaliand pun mencemaskan krisis di Mesir dan mengevakuasi warganya. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, Senin (19/8), mengatakan, dia yakin evakuasi warga negara Thailand dari Mesir akan selesai tanpa masalah.
Kelompok pertama pengungsi dijadwalkan tiba di Bandara Suvarnabhumi Senin sore. Yingluck mengatakan kepada wartawan sebelum berangkat ke Tajikistan dan Pakistan, ia akan menindaklanjuti situasi di Mesir selama perjalanan. Dampaknya terhadap Thailand akan dievaluasi kemudian.
Dia menyatakan keprihatinan tentang situasi yang memburuk di Mesir, dengan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya banyak jiwa dan cedera serta ingin melihat penggunaan non-kekuatan untuk menyelesaikan krisis itu.
Sementara itu, Sihasak Phuangketkeow, sekretaris permanen untuk urusan luar negeri mengatakan ia memerintahkan duta besar Thailand untuk Mesir, Chalit Manitayakul, segera mengevakuasi keluarga staf kedutaan, terutama perempuan dan anak-anak.
Thailand masih akan menempatkan pejabat yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan merawat warga negaranya di Mesir.
Tiga pesawat komersial, termasuk Thai Airways International (THAI), meninggalkan Dubai untuk menjemput warga Thailand. Pesawat tersebut mengambil penerbangan charter yang dijadwalkan oleh Departemen Luar Negeri dari Kairo ke Dubai.
Rombongan pertama terdiri sekitar 500 pengungsi dijadwalkan tiba di bandara Suvarnabhumi pada pukul 15.00 atau 16.00 waktu setempat Senin, sementara pesawat angkut Thai Air Force C-130 akan membawa sekitar 66 warga Thailand ke bandara Don Muang pada sekitar pukul 18.00.