REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Enam pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon telah resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon. Namun hingga kini, KPU belum menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilukada yang akan berlangsung 6 Oktober 2013.
Saat ini, KPU baru mencatat hak pilih sekitar 1,6 juta pada Daftar Pemilih Sementara (DPS). Sedangkan penetapan DPT baru akan dilakukan melalui pleno pada September mendatang.
"Pleno (penetapan DPT) baru akan dilaksanakan sekitar pertengahan September,’’ kata Komisioner Bidang Teknis KPU Kabupaten Cirebon, Abdullah Safei, Senin (19/8).
Safei mengatakan, pihaknya kini sedang memfokuskan diri pada persiapan logistic. Salah satunya menyiapkan tender kertas suara dan pengadaan bilik suara.
Selain itu, tambah Safei, KPU pun berencana memanggil para calon pasangan bupati dan wakilnya untuk berkoordinasi terkait jeda waktu sebelum masa kampanye. Pasalnya, jeda waktu pascapenetapan dan pengundian nomor urut hingga masa kampanye cukup panjang, yakni sekitar dua minggu.
Seperti diketahui, enam pasangan calon bupati dan wakil bupati telah dinyatakan resmi sebagai peserta pilkada yang akan berlangsung pada 6 Oktober 2013.
Adapun enam pasangan itu, yakni Moh Insyaf Supriadi-Darusa yang mendapat nomor urut satu, Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi Algotas nomor urut dua, Mohamad Luthfi-Ratu Raja Arimbi Nurtina nomor urut tiga, Nurul Qomar-Subhan nomor urut empat, Ason Sukasa-Elang Kusnandar nomor urut lima, dan Raden Sri Heviyana Supardi-Rakhmat nomor urut enam.
Para calon yang menang nantinya akan menggantikan Bupati Cirebon, Dedi Supardi, yang telah menjabat selama dua periode. Dalam kesempatan terpisah, Dedi berharap agar pilkada berlangsung jujur dan adil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika