Senin 19 Aug 2013 22:35 WIB

Barat Ancam Bekukan Bantuan, Saudi Malah Jadi Alternatif Bantu Mesir

Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).
Foto: AP
Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, RYADH -- Arab Saudi menegaskan kembali sikapnya dalam mendukung militer Mesir. Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud al Faisal mengungkapkan, Saudi masih memiliki uang banyak jika Uni Eropa dan negara barat menunda bantuan terhadap Mesir.

"Bagi mereka yang sudah mengumumkan bakal menghentikan bantuan untuk Mesir atau mengancam untuk berlaku seperti itu, Arab dan Negara Muslim adalah negara kaya. Kami tidak akan berhentik membantu Mesir,"ujar Pangeran Saud al Faisal, Senin (19/8) dikutip dari kantor berita SPA.

Sementara itu, New York Times melaporkan, seorang pejabat Israel yang menolak disebutkan namanya menjelaskan, Israel dan negara barat harus mendukung militer Mesir. 

Pejabat tersebut menjelaskan, Israel akan menekan kekuatan barat untuk mendukung kekuatan militer di Mesir. "Jangan mengambil sesuatu dari mereka (militer), jangan mengancam mereka. Amerika Serikat dan Uni Eropa bisa menolong Mesir kembali ke jalur,"dikutip dari the Jerussalem Post.  

Sebelumnya, negara-negara Uni Eropa mengadakan pertemuan darurat setingkat menteri di Brussels, Belgia. Pertemuan tersebut menyetujui adanya pertimbangan untuk meninjau ulang kembali bantuan yang akan diberikan ke Mesir melihat tantangan yang terjadi sekarang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement