REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh menyesalkan sikap pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang tidak sensitif memperjuangkan kesejahteraan dan nasib anggotanya sendiri.
Hal ini dikemukakan Poempida menanggapi sikap pengurus IBI yang tidak mendukung aksi turun ke jalan yang dilakukan bidan pegawai tidak tetap (PTT), Senin (19/08).
“Kok IBI tidak sensitif memperjuangkan kesejahteraan dan nasib anggotanya sendiri?,” tanya Poempida pada keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (20/8).
Menurut Poempida, salah satu tujuan didirikannya IBI untuk memperjuangkan kesejahteraan anggotanya. Ia berharap, IBI yang memang banyak diurus oleh bidan PNS mempunyai rasa solidaritas yang kuat atas sesama profesinya.
Lebih lanjut, Poempida mengatakan, IBI sebagai wadah bidan seharusnya mendukung perjuangan bidan PTT. Menurutnya, selama ini bidan PTT selalu dituntut pemerintah, misalnya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi, mewujudkan target MDG's.
“Selama ini bidan PTT telah berjuang mati-matian demi Pemerintah. Coba bayangkan dengan gaji rendah, nasib diangkat PNS tidak jelas, tetapi harus menyelesaikan tugas begitu kompleksnya,” katanya.
Ditegaskannya, keinginan dari teman-teman bidan PTT melakukan aksi damai adalah hak konstitusional untuk menyatakan pendapat.
“Nampaknya karena tidak diakomodasi oleh IBI, maka para bidan PTT ini harus mencurahkan aspirasinya secara terbuka di jalan,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Poempida mengatakan, dalam menghadapi BPJS, dibutuhkan jumlah tenaga kesehatan yang memang cukup banyak. Karena itu pemerintah pada September mendatang membuka rekrutmen calon pegawai nasional sipil (CPNS) untuk bidan.
“Yang jelas rekrutmen ini dilakukan untuk persiapan BPJS 1 Januari 2014 mendatang. Mengapa pemerintah kemudian tidak mengangkat saja bidan PTT ini yang sudah jelas dedikasinya? Apalagi banyak bidan PTT ini terpilih sebagai bidan teladan,” tanya Poempida.
Menurutnya dengan memperjelas status kepegawaian bidan PTT menjadi PNS merupakan bentuk apresiasi yang sangat logis.
Sebelumnya diberitakan, aksi turun ke jalan yang dilakukan bidan PTT tidak mendapat dukungan dari pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Demo tersebut dinilai hanya membuang energi. Sekjen IBI Yeti Irawan mengatakan demo tidak perlu dilakukan karena selama ini komunikasi antar bidan berjalan dengan baik.
“Ini demo tidak kita inginkan sebagai pengurus Ikatan Bidan Indoensia. Demo tidak kami harapkan terjadi. Bagi kami sudah banyak penjelasan kepada bidan yang dijalan. Mereka demo tidak tepat. Kami tidak mendukung aksi mereka karena melelahkan,” kata Yeti Irawan Senin (19/8).