REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Amerika Serikat pada Selasa mengecam penangkapan pemimpin tertinggi/Mursyid Ikhwanul Muslimin Mohammad Badie di Mesir. Gedung Putih mengatakan penangkapan itu bertolak belakang dengan komentar-komentar militer untuk mendorong suatu "proses politik inklusif."
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menyatakan penangkapan itu merupakan "yang paling akhir dalam serangkaian tindakan pemerintah Mesir telah lakukan yang tak mencerminkan komitmen mereka pada suatu proses politik inklusif." "Tentunya ini satu tindakan yang bertolak belakang dengan sistem hukum yang tersekat dari politik," kata dia.
Badie, yang ditangkap Selasa pagi, akan ditahan selama 15 hari atas tuduhan telah menyulut pembunuhan para pengunjuk rasa, televisi negara Mesir melaporkan. Penangkapan pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin itu membuat krisis keamanan di Negeri Piramida ini semakin tidak menentu dan mendorong warga Mesir untuk memborong kebutuhan pokok (sembako).