Rabu 21 Aug 2013 06:50 WIB

Aliya Rajasa Paparkan Program Pengentasan Buta Aksara di Forum UNESCO

Aliya Rajasa
Foto: Antara
Aliya Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan UNESCO menggelar Forum Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup untuk menuntaskan tuna aksara. Di acara tersebut, Aliya Rajasa didapuk menjadi salah satu pembicara.

Aliya diminta untuk menjabarkan program "Rumah Pintar" yang dijalankan dua yayasan bentukannya, Tungga Dewi dan Satoe Indonesia.

"Saya diundang dari dirjen pendidikan dan kebudayaan untuk bicara pada forum tentang kebijaksanan internasional keaksaraan dan kecakapan hidup bagi remaja rentan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," ungkap Aliya di sela acara International Policy Forum on Literacy and Life Skills Education for Vulnerable Youth throught Community Learning Centers, Selasa (20/8) siang di Jakarta.

Di hadapan delegasi 18 negara dari Asia, Afrika dan Australia ini, istri dari Edhie Baskoro Yudhoyono ini memaparkan tentang peranan "Rumah Pintar" yang telah memberikan kontribusi bagi warga yang ada di sekitar lokasi "Rumah Pintar" berdiri.

Masyarakat yang awalnya buta aksara kini sudah bisa membaca sehingga rasa keingin tahuan mereka juga semakin besar.

"Kita juga ajarkan dari segi financial income, jadi untuk empowering ibu-ibunya kita ajarkan mereka skill. Misalnya mereka mau jualan kerupuk, nah kita beri pelajaran caranya seperti apa. Intinya mereka diajakarkan skill atau kemampuan yang dapat mereka gunakan untuk mendapatkan income," tutur ibunda dari Airlangga Satriadhi Yudhoyono ini.

Lebih lanjut Aliya menjelaskan, di "Rumah Pintar" juga terdapat small medium enterprises di mana produk-produk yang dihasilkan oleh "Rumah Pintar" akan didistribusikan ke retailer market yang menjadi rekanan mereka.

"Nah saya diundang sebagai praktisi yang terjun langsung melakukan itu. Hasilnya apa saja sih? Real nggak sih buktinya? Sudah sejahtera kah mereka?," papar Aliya.

Selain Aliya Rajasa, Forum Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup untuk menuntaskan tuna aksara juga menghadirkan pengusaha muda Sandiaga Uno yang berbicara tentang kiatnya menjadi Enterpreneur muda yang sukses (Youth of Enterpreneurship).

"Delegasi masing-masing nantinya akan presentasi dalam mengentaskan masalah buta aksara. Hasilnya nanti berupa butir-butir akan diserahkan ke Dirjen-Dirjen di UNESCO," kata Aliya.

"Semoga apa yang kami lakukan dapat mereka lihat, dapat menjadikan Indonesia sebagai acuan, terutama dari negara-negara tetangga," demikian Aliya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement