REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lemahnya sosialisasi pilkada yang dilakukan KPUD Jatim mengundang kritik dari salah satu cagub. Bambang DH, cagub dari PDI Perjuangan menyatakan Pilkada Jatim sengaja dibuat senyap untuk menguntungkan salah satu pasangan calon tertentu.
"Kalau sosialisasinya minim siapa yang akan diuntungkan? Ya incumbent! (Soekarwo-Syaifullah Yusuf)," ujar Bambang saat berkampanye di Ponorogo, Rabu (21/8).
Bambang menyatakan telah terjadi upaya yang sistematis, masif, dan terstruktur untuk membuat warga tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada Jatim. Upaya ini dilakukan agar warga tidak mengetahui siapa saja para cagub-cawagub yang akan maju di pesta demokrasi kali ini.
Kalau sudah begini, calon incumbent yang sudah lebih dikenal warga memiliki banyak keuntungan. "Kalau sosialisasi minim, golput tinggi. Yang diuntungkan, ya calon yang sudah lama sosialisasi. Siapa itu? Ya incumbent," ujar Bambang.
Mantan wali kota Surabaya ini mendesak KPUD Jatim membuktikan netralitasnya dengan menggenjot sosialisasi pilkada ke masyarakat. Dia juga mendesak para aparatur pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kota/kabupaten, hingga desa berperan aktif menyosialisasikan pilkada. "Sosialisasi di media cetak dan elektornik harus ditingkatkan. Jangan buat Pilkada Jatim ini senyap," katanya.