Rabu 21 Aug 2013 15:08 WIB

Pemuda Pamekasan Tolak Kedatangan Soekarwo

Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: lensaindonesia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sekelompok pemuda yang menamai diri Gerakan Pemuda Peduli Pamekasan (GPPP) berunjuk rasa menolak kedatangan calon gubernur Jawa Timur Soekarwo. Unjuk rasa sekelompok pemuda ini digelar di area Monumen Arek Lancor Pamekasan, Rabu (21/8). 

Mereka membentangkan poster dan spanduk yang berisi kritikan atas kinerja Gubernur Jawa Timur itu selama ini. Kelompok pemuda ini menilai kinerja calon Gubernur Soekarwo terhadap masyarakat Madura, termasuk Pamekasan, tidak jelas. Bahkan berbagai program kerakyatan yang selama ini dicanangkan tidak berjalan dan hanya menguntungkan kelompok tertentu saja.

"Kami tidak mau Soekarwo datang ke Pamekasan karena janji politiknya selama yang bersangkutan menjabat sebagai gubernur Jatim tidak jelas," kata korlap aksi itu, Muzammil.

Ia menyatakan, Soekarwo sebenarnya terpilih menjadi gubernur Jatim atas dukungan masyarakat Madura. Namun yang bersangkutan terkesan kurang peduli terhadap kesejahteraan dan kemajuan pembangunan di Pulau Madura, termasuk di Kabupaten Pamekasan. "Atas dasar itu kami tidak menginginkan Soekarwo menginjakkan kaki lagi di bumi Pamekasan ini," teriak Muzammil.

Unjuk rasa digelar saat yang bersangkutan tiba di Pamekasan. Soekarwo dalam ke Pamekasan dalam rangka kampanye pilkada gubernur Jatim. Ia datang ke Pamekasan dengan pesawat helikopter.

Saat di Pamekasan, calon gubernur dari Partai Demokrat ini menggelar kampanye di pasar tradisional Kolpajung dan menggelar silaturrahim dengan tokoh ulama di pondok pesantren Al Faqih. Serta mengunjungi sentra batik di Desa Toronan, Pamekasan.

Dalam pertemuan dengan ulama dan tokoh masyarakat Pamekasan, Soekarwo menyatakan akan melanjutkan program sebelumnya, dengan jargon 'APBD untuk rakyat'. Berbagai program kerakyatan yang telah dicanangkan adalah bantuan beras bagi rakyat miskin dan pengobatan gratis. Serta pemberdayaan ekonomi kerakyataan melakukan pemberdayaan usaha kecil menengah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement