Rabu 21 Aug 2013 16:59 WIB

Rachmawati Soekarnoputri Gantikan Endriartono Sebagai Ketua Wantim Partai Nasdem

Rep: Ira Sasmita/ Red: Fernan Rahadi
Partai Nasdem
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Partai Nasdem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan atas persetujuan Ketua DPP Partai Nasdem resmi memberhentikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto sebagai ketua Dewan Pertimbangan. DPP Partai Nasdem kemudian menunjuk Rachmawati Soekarnoputri mengisi kekosongan jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem.

"Untuk mengisi jabatan strategis di partai ini, DPP menunjuk Rachmawati Sokeranoputri sebagai ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem. Dan wakil Ketua Wantim dijabat Letnan Jenderal (Marinir) Purn. Nono Sampono," kata Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (21/8).

Keputusan tersebut diambil DPP, lanjut Rio, untuk mempercepat konsolidasi partai di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan kekuatan yang penuh dan pasti konsisten partai harus dipertahankan.

Tetapi Rio membantah diberhentikannya Endriartono baik dari jabatan maupun keanggotaan akan mengacaukan konsolidasi Partai Nasdem. Sebab, sejak awal didirikan Partai Nasdem tidak diperuntukkan untuk satu orang. Dan tujuan untuk melakukan restorasi tidak hanya bergantung pada satu atau dua sosok saja.

"Tapi dalam perjalanannya mungkin ada yang tidak sabar, ada yang masuk ada yang keluar. Itu biasa, karena partai ini dibuat khusus untuk melahirkan capres," ungkap Rio.

Rio memastikan, konsolidasi partai akan berjalan seperti biasa. Sikap Endriartono untuk menyeberang mengikuti konvensi capres Partai Demokrat dihormati Nasdem. Di saat yang sama, Partai Nasdem juga akan terus menguatkan konsolidasi meski bisa saja akan ada kasus serupa dilakukan anggota partai lainnya.

"Siapa tahu kan, bisa saja ada lagi yang keluar. Yang pasti ada atau tidak ada Pak En (Endriartono), gagasan dan cita-cita partai akan terus dijalankan. Selamat pada Pak En, mudah-mudahan sukses mengikuti konvensi dan tidak berubah jadi konvensi cawapres," ujar Rio.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement