Rabu 21 Aug 2013 20:26 WIB

Enam Jam, Robert Tantular Dicecar KPK 9 Pertanyaan

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular (baju batik) usai diperiksa oleh penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/5).
Foto: antara
Mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular (baju batik) usai diperiksa oleh penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap pemilik Bank Century, Robert Tantular. Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Budi Mulya dalam kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Bank Century.

Dalam pemeriksaan tersebut, Robert Tantular mengaku dicecar sebanyak sembilan pertanyaan. "Saya tadi diperiksa sebagai saksi Budi Mulya. Ini baru pemeriksaan awal, baru sembilan pertanyaan," kata Robert Tantular yang ditemui usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/8).

Robert Tantular memakai baju kemeja batik berwarna cokelat. Ia diperiksa sekitar enam jam dan baru keluar dari Gedung KPK pada pukul 15.45 WIB.

Saat ditanya apa saja yang ditanyakan penyidik, ia hanya mengatakan diperiksa untuk tersangka Budi Mulya terkait pemberian FPJP. "Saksi (untuk tersangka) Budi Mulya, ini baru tentang FPJP," ucapnya sambil masuk ke dalam mobil tahanan.

Robert Tantular, mantan Direktur Utama Bank Century telah berstatus terpidana terkait kasus penggelapan dana nasabah Bank Century.

Dalam kasus Bank Century ini, KPK juga menetapkan dua tersangka terkait kasus mega skandal bailout Bank Century.

Kedua tersangka berinisial BM dan SCF yang diketahui sebagai Budi Mulya dan Siti Chalimah Fadjrijah.

Budi Mulya adalahDeputi V Bidang Pengawasan Bank Indonesia. Sementara Siti Fadjrijah adalah Deputi Bidang IV Pengelolaan Moneter Devisa Bank Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement