REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Demonstrasi anti-kudeta kembali dimulai. Massa dari koalisi antikudeta terlihat berjalan di Mohandasen, sebuah area di Kairo. Aljazeera melaporkan, tidak ada poster Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi pada aksi di Mohandasen.
"Karena ini protes anti-kudeta. Masalah membesar ketimbang Presiden Mursi. Kami disini untuk memprotes pembunuhan terhadap saudara kami di Raba,"ujar Sara Ahmad 0mar, seorang insinyur peranti lunak yang ikut berunjukrasa.
Massa juga berunjukrasa di Giza. Berdasarkan siaran yang dilaporkan oleh Aljazeera, pengunjukrasa bertepuktangan, memegang bendera dan meneriakkan yel-yel anti-kudeta. Hanya, di Giza, massa masih membawa poster Muhammad Mursi.
Sementara itu, militer Mesir meningkatkan penjagaan mereka di Istana Presiden di Heliopolis, Kairo dan di markas Kementerian Pertahanan di area Abbasiya. Aljazeera melaporkan, setidaknya terdapat delapan APC (sejenis tank) dan tiga kendaraan lain di Central Security Forces (CSF), ujar MENA melaporkan.
Di Abbasiya, lima APC disiapkan untuk menutup jalan bila dibutuhkan. Lapangan Tahrir juga ditutup dari lalu lintas.
Perwakilan Aliansi Antikudeta mengonfirmasi Aljazeera, mereka akan melakukan 28 aksi demonstrasi usai Sholat Jumat (23/8) waktu setempat. Enambelas demonstrasi akan dihelat di Kairo dan duabelas lainnya digelar di Giza. Semua aksi unjukrasa akan dimulai dari masjid yang berbeda.