REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Di Kairo, Ikhwanul Muslimin dan kelompok antikudeta lainnya menyerukan demonstrasi massal menentang pemerintah sementara.
Mereka juga mengecam aksi penangkapan pemimpin Ikhwanul Muslimin yang dilakukan Kamis (22/8) kemarin. Sebelumnya, polisi menangkap Juru Bicara IM, Ahmed Aref dan anggota parlemen dari Partai Kebebasan dan Keadilan, Hassan al Brins.
Aliansi Antikudeta menyebut 'Jumat Syuhada'dan memulai titik keberangkatan demonstrasi dari 28 masjid di Kairo.
Dalam sebuah pernyataan, Koalisi Mendukung Legitimasi dan Tolak Kudeta berseru akan tetap teguh melawan untuk mengalahkan kudeta militer.
Sementara itu Tentara Mesir memperketat keamanan di Kairo di beberapa lokasi penting di Ibukota Mesir itu. Polisi dan tentara, dikutip dari Al Ahram tersebar di sekitar Masjid Rabaa El Adawiya di Nasr City.
Mereka juga meningkatkan jumlah pasukan di Kementerian Pertahanan yang dekat dengan Istana Presiden di Distrik Ittihadeya Heliopolis. Militer juga menutup seluruh jalan masuk ke Tahrir Square dengan tank dan kawat berduri.