Jumat 23 Aug 2013 21:19 WIB

Cina: Jangan Prasangkai Investigasi Senjata Kimia Suriah

Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING- Cina, Jumat (23/8) menyatakan tidak boleh ada pihak terburu-buru melakukan penilaian dini atas hasil penyelidikan pakar senjata kimia PBB di Suriah. Seruan disampaikan setelah pemberontak Suriah menuduh pasukan pemerintah menggunakan senjata tersebut dalam serangan terhadap warga.

PBB meminta Suriah memberi akses kepada pakar senjata mereka ke pinggiran Damaskus, yang dikuasa oposisi. Wilayah itu, tempat gas beracun tampak menewaskan ratusan orang hanya beberapa kilometer dari hotel regu badan dunia itu.

"Regu pemeriksa PBB telah ke Suriah untuk memulai penyelidikan dan Cina berharap dan percaya mereka dapat sepenuhnya berhubungan dengan pemerintah Suriah untuk memastikan kelancaran penyelidikan itu," kata Kementerian Luar Negeri Cina.

"Kami percaya bahwa sebelum penyelidikan itu mengungkapkan hasil yang betul-betul terjadi di lapangan, semua pihak harus menahan diri memberi penilaian," katanya dalam pernyataan di lamannya.

Cina menyatakan mendukung penyelidikan obyektif, berimbang dan profesional investigasi serta tegas menentang setiap pihak menggunakan senjata kimia, tambah kementerian itu.

"Keadaan saat ini kembali menunjukkan kepentingan dan keperluan mendorong penyelesaian politik untuk masalah Suriah," katanya.

Moskow dan Beijing hingga kini menolak upaya Barat menjatuhkan hukuman PBB terhadap Presiden Suriah Bashar Assad. Hanya saja Cina menunjukkan tidak memihak dan mendesak pemerintah Suriah berbicara dengan pemberontak dan mengambil langkah untuk memenuhi tuntutan perubahan politik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement