REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING- Cina, Jumat (23/8) menyatakan tidak boleh ada pihak terburu-buru melakukan penilaian dini atas hasil penyelidikan pakar senjata kimia PBB di Suriah. Seruan disampaikan setelah pemberontak Suriah menuduh pasukan pemerintah menggunakan senjata tersebut dalam serangan terhadap warga.
PBB meminta Suriah memberi akses kepada pakar senjata mereka ke pinggiran Damaskus, yang dikuasa oposisi. Wilayah itu, tempat gas beracun tampak menewaskan ratusan orang hanya beberapa kilometer dari hotel regu badan dunia itu.
"Regu pemeriksa PBB telah ke Suriah untuk memulai penyelidikan dan Cina berharap dan percaya mereka dapat sepenuhnya berhubungan dengan pemerintah Suriah untuk memastikan kelancaran penyelidikan itu," kata Kementerian Luar Negeri Cina.
"Kami percaya bahwa sebelum penyelidikan itu mengungkapkan hasil yang betul-betul terjadi di lapangan, semua pihak harus menahan diri memberi penilaian," katanya dalam pernyataan di lamannya.
Cina menyatakan mendukung penyelidikan obyektif, berimbang dan profesional investigasi serta tegas menentang setiap pihak menggunakan senjata kimia, tambah kementerian itu.
"Keadaan saat ini kembali menunjukkan kepentingan dan keperluan mendorong penyelesaian politik untuk masalah Suriah," katanya.
Moskow dan Beijing hingga kini menolak upaya Barat menjatuhkan hukuman PBB terhadap Presiden Suriah Bashar Assad. Hanya saja Cina menunjukkan tidak memihak dan mendesak pemerintah Suriah berbicara dengan pemberontak dan mengambil langkah untuk memenuhi tuntutan perubahan politik.