Ahad 25 Aug 2013 20:56 WIB

Mayoritas Rakyat AS Tolak Intervensi Militer di Suriah

Rep: Ichsan Emrald/ Red: Heri Ruslan
Pasukan pemberontak oposisi Suriah
Foto: Reuters
Pasukan pemberontak oposisi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Sebagian besar rakyat Amerika Serikat menolak rencana intervensi ke Perang Sipil Suriah. Dikutip dari Reuters, kebanyakan dari mereka malah meyakini sepatutnya Washington  menghindari perang tersebut.

Walaupun misalnya, Pemerintah Suriah benar-benar menyerang rakyat mereka dengan senjata kimia. Keyakinan ini berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan Ipsos/Reuters baru-baru ini.

Berdasarkan hasil jajak pendapat, 60 persen rakyat Amerika Serikat tak setuju rencana intervensi militer AS. Bahkan yang setuju agar Pemerintah Obama melakukan intervensi hanya sembilan persen.

Memang, sebagian rakyat lainnya akan mendukung rencana itu jika Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia. Namun angka itu bahkan mulai menurun meski tayangan televisi dan internet memperlihatkan ratusan rakyat Suriah yang tewas.

Amerika Serikat meyakini pemerintah Suriah selama ini menggunakan gas sarin untuk membunuh rakyat mereka sendiri.Namun dengan gambar dan video yang disuguhkan media, hanya 25 persen rakyat Amerika Serikat yang mendukung Pemerintah menyerang Suriah yang dipimpin Bashar al Assad, jika benar-benar menggunakan senjata kimia.

Sementara 46 persen lainnya menolak hal itu.Padahal pada tanggal 13 Agustus, berdasarkan polling yang sama, 30,2 persen rakyat Amerika Serikat mendukung intervensi, dan yang menolak 41,6 persen.

Itupun jika pemerintah Bashar al Assad menggunakan senjata kimia.Dari hasil jajak pendapat ini, menjelaskan bahwa rakyat Amerika Serikat berharap pemerintah mereka tak ikut campur perang itu. Walaupun disatu sisi mereka tahu, kemungkinan militer Suriah menggunakan senjata kimia.

Polling yang digelar Reuters/Ipsos secara simultan dari bulan Juni, terkait penggunaan senjata kimia, ini juga mempertanyakan apakah pemerintah Obama akan menggelar aksi militer.

Meskipun rakyat mereka menolak langkah itu setelah sepuluh tahun mengirim pasukan ke Afghanistan dan Irak.Beberapa diplomat Barat dan pejabat Amerika Serikat, termasuk senator John McCain berkali-kali menyebut Obama terlalu ragu dalam menentukan kebijakan terkait Suriah.

Tapi beberapa rakyat Amerika yang mengikuti jajak pendapat, termasuk pensiunan militer, Charles Kohls (68 tahun) kaget dengan kehati-hatian Obama.Meski begitu, Kohls meyakini negara dia terlalu berlebihan ketika menjadi polisi 'Dunia'.

Tak hanya itu, AS juga terlalu banyak ikut campur dalam urusan yang sepatutnya ditangani PBB. Begitu juga dengan kemungkinan penggunaan senjata kimia juga tak harusnya mendorong AS memerangi Pemerintah Assad.

''Kita tak seharusnya mengintervensi Suriah,'' tutur dia kepada Reuters, Ahad (25/8).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement