REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim menyatakan alasan pemutusan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) adalah karena rumah sakit RS Sari Asih Group memiliki jumlah tagihan paling banyak.
Selain itu, wali kota menyatakan RS Sari Asih Group terindikasi sebagai alat politik pemilik yaitu Arief R. Wismansyah yang mencalonkan diri sebagai calon wali kota Tangerang.
"Terindikasi jadi alat politik, saat ada yang berobat ditanya mau pilih siapa nomor berapa," kata Wahidin Halim saat konferensi pers di kediamannya, di daerah Pinang Kota Tangerang, Senin (26/8).
Ia mengatakan pemutusan Jamkesda kepada lima rumah sakit tersebut adalah karena faktor jumlah tagihan yang sangat besar kepada RS Sari Asih Group yang terdiri dari empat rumah sakit di kota tersebut.
Sedangkan untuk RS Hermina karena rumah sakit tersebut mengajukan pengunduran diri karena tidak bekerja sama lagi.
Saat ini masih ada 28 rumah sakit yang masih kerjasama dengan Pemkot Tangerang untuk pelayanan Jamkesda baik RS di Kota Tangerang, RSUD Kabupaten Tangerang maupun RSCM Jakarta.
Menurut dia, ke depan nanti secara bertahap akan dilakukan pemutusan kerjasama dengan sejumlah RS tersebut.
Apabila RSU Kota Tangerang yang sedang proses finishing pembangunan bisa selesai pada September mendatang.
Menurut dia, dalam pelayanan kesehatan semua masyarakat harus terbebas dari biaya apapun. Saat ini tagihan yang harus dibayarkan kepada sejumlah RS yang bekerjasama lebih dari Rp 20 miliar.
Sehingga perlu adanya pemutusan kerja sama dengan beberapa rumah sakit. "RS Sari Asih karena grup maka tagihannya paling banyak," ungkapnya.
Saat ini sedang menunggu anggaran perubahan dari DPRD Kota Tangerang. Menurut dia apabila anggaran sudah ditetapkan maka diharapkan bisa menekan APBD yang sangat besar.
Ia mengatakan semua keputusan pada intinya untuk kepentingan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat masih bisa berobat kepada beberapa rumah sakit yang masih bekerjasama dengan Pemkot.