REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Sistem pengamanan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Ambarawa, terus ditingkatkan. Aparat Polres Semarang segera diperbantukan untuk mendukung pengamanan di dalam lingkungan lapas yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan ini.
Hal ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Polres Semarang dengan pihak Lapas kelas II Ambarawa, di Mapolres Semarang, Senin (26/8).
Menurut Kapolres Semarang, AKBP August Berlianto Pangaribuan, penandatanganan nota kesepahaan ini penting dilakukan di kabupaten Semarang.
Sebab, upaya ini merupakan langkah untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan lapas yang ada di kabupaten Semarang ini.
"Insiden kerusuhan dan keributan di dalam lingkungan lapas, seperti di daerah lain harus diantisipasi," ujar Kapolres.
Kondisi keamanan di lapas Ambarawa, kata Augustinus, sudah sangat memprihatinkan. Karena lapas ini menempati bangunan eks benteng Willem I buatan Belanda tahun 1838 yang sudah mulai rapuh.
Selain itu, jumlah petugas keamanan yang ada di lingkungn lapas ini sangat kurang. "Petugas di lapangan sangat terbatas, untuk mengamankan 276 tahanan," katanya menambahkan.
Hal ini damini kalapas Kelas II Ambarawa, Dwi Agus Setyabudi. Menurutnya, lapas kelas II Ambarawa hanya memiliki empat orang sipir dalam satu regu.
Lapasnya juga tidak mempunyai steril area, tidak ada tembok pelapis luar dan tidak ada pos kontrol tahanan tiap sudut lingkungan lapas.
Untuk medukung pengamanan, lapas akan mendapatkan bantuan enam anggota Polres Semarang pada Sabtu dan Ahad, yang selama ini menjadi waktu rawan.
"Dengan begitu, kami dapat mengoptimalkan pengawasan terhadap pengunjung, karena hari Satu dan Minggu merupakan waktu yang rawan," katanya menegaskan.
Kapolres juga menambahkan, sebelum ada nota kesepahaman, sebenarnya sudah ada kerjasama antara pihak Polres Semarang dengan lapas Kelas II Ambarawa.
Selain itu, August melanjutkan, setiap harinya Polres Semarang juga dikirim daftar nama tahanan, terkait kasus, dan lokasi sel.
Update data ini akan diterima tiap hari, melalui pemanfaatan teknologi internet. “Dengan keterbukaan dari pihak
lapas untuk memudahkan pola pengamanan," ujarnya.