REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hasil penyelidikan komisi PBB terhadap pelanggaran HAM di Suriah menyebutkan pasukan oposisi telah menggunakan senjata kimia dalam perang sipil dengan pasukan pemerintah.
Anggota Komisi Independen Penyelidikan PBB, Carla Del Ponte, mengatakan bahwa staf medis mengumpulkan data-data dari kesaksian para korban dan bukti di lapangan yang menunjukkan bahwa senjata kimi jenis sarin digunakan oleh pejuang oposisi.
Gedung Putih mengatakan kesimpulan tersebut terasa janggal jika pihak oposisi yang menggunakan senjata kimia. Apalagi, itu jenis sarin.
"Kami sangat yakin bahwa adanya senjata kimia itu sebenarnya digunakan oleh rezim (Presiden Suriah, Bashar) Assad dalam membunuh rakyatnya dan mereka harus bertanggung jawab akan hal itu," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, seperti dikutip Harakah Daily yang dipantau Mi'raj News Agency.
Tuduhan Amerika Serikat tersebut sudah disiarkan sejak dua pekan lalu. Presiden Barack Obama menyatakan bahwa penggunaan senjata kimia oleh Presiden Suriah, Bashar Al Assad, membuat AS merasa perlu melakukan invasi militer segera demi membantu rakyat Suriah.