Selasa 27 Aug 2013 14:03 WIB

Wapres Minta Pemda Awasi PHK dan Inflasi

Wakil Presiden Boediono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Boediono meminta para pimpinan daerah untuk ikut menyikapi melemahnya perekonomian dunia. Caranya, dengan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menjaga inflasi. Menurutnya, hal tersebut merupakan kunci untuk melewati kondisi ekonomi di Indonesia saat ini. 

"Ini dua hal kunci, masyarakat akan tenang bila mempunyai penghasilan dan penghasilan itu bisa cukup dipakai untuk membeli barang-barang kebutuhan. Jadi ingat dua hal penting, jangan sampai ada PHK dan jaga harga-harga jangan terlampau naik," katanya seperti dikutip www.setkab.go.id.

Dengan melemahnya ekonomi dunia, maka harga produk atau komoditas akan menurun. Hal ini berdampak pada pengusaha. Pada saat yang sama, para pengusaha dihimpit biaya produksi yang meningkat. 

Jika kondisi tersebut terus berlanjut, bisa jadi pengusaha akan menutup usaha dan PHK. "Bila ini yang terjadi maka bebannya langsung terkena pada masyarakat," paparnya.

Boediono pun menjelaskan kondisi dunia yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Perlambatan ekonomi dunia tidak hanya dialami Indonesia, tetapi hampir semua negara. Akibatnya, anjloknya harga komoditas Indonesia dan membuat penerimaan dari ekspor menurun. Beberapa daerah di nusantara yang bergantung pada komoditi utama juga ikut merasakan dampaknya. 

Selain itu, kondisi ekonomi saat ini dipengaruhi oleh mengetatnya ketersediaan pembiayaan dari luar. Likuiditas global mengetat membuat mata uang dolar AS kembali ke negaranya. Ini menimbulkan dampak luas bagi perekonomian suatu negara. 

"Ada perubahan kebijakan di negeri adikuasa sana. Mereka membuat kebijakan moneter baru dengan tujuan untuk menggerakkan ekonomi dalam negeri. Akibatnya, dolar AS mulai bergelontor masuk ke dalam negeri mereka. Dengan naiknya kebutuhan akan dolar, baik untuk membayar impor dan lain sebagainya, maka di seluruh dunia harganya merangkak naik. Ini berimbas pada melemahnya mata uang dunia, termasuk Indonesia," papar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement