REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Bashar al-Assad mengatakan, Washington akan memiliki skenario perang Vietnam jika memilih mengintervensi militer di konflik Suriah. Intervensi militer dipertimbangkan AS setelah mereka menuduh rezim Assad menggunakan senjata kimia menyerang warganya sendiri di suburban Damaskus pekan lalu.
"Kegagalan menunggu AS seperti semua perang sebelumnya dilakukan, mulai dari Vietnam hingga hari ini," ujar Assad dilansir Al-Arabiya, Selasa (27/8).
Assad membantah pasukannya menggunakan senjata kimia di Ghouta yang telah menewaskan ratusan warga sipil. Menurutnya, Washington akan dikalahkan jika ada intervensi di negaranya.
"Apakah bahan kimia atau senjata pemusnah massal lainnya dipakai di mana kekuatan sendiri terkonsentrasi? Itu akan bertentangan dengan logika dasar," ujarnya.
Rusia sekutu internasional paling kuat Assad dan pemasok senjata kimia, mengatakan oposisi kemungkinan berada di balik serangan kimia dan bukan rezim Suriah. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan intervensi di Suriah tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB akan menjadi pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mengatakan, masih ada kemungkinan respon terhadap senjata kimia dilakukan tanpa izin DK PBB. Cina dan Rusia kemungkinan akan memveto pemungutan suara Dewan Keamanan.