REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun warga Kalimantan Utara masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kaltim 2013.
Pengamat sosial dari Universitas Kalimantan Utara Jimmi Nasroen meramalkan, sekitar70% warga Kaltara tidak akan memberi suara atau golput. “Kita sudah melakukan pengamatan, 70% akan golput” tambah Jimmi Nasroen saat dihubungi RoL, Senin (26/8).
Dosen Universitas Kalimantan Utara (Kaltara) ini juga mengungkapkan, ada beberapa kepala daerah di Provinsi Kalimantan Utara yang memberi imbauan untuk tetap memilih.
Menurutnya, masyarakat yang tidak mengerti undang-undang dan hukum merasa bingung bagaimana harus bersikap. Kegiatan kampanye para cagub juga tetap dilaksanakan di daerah Kaltara
Komisi I DPRD Kaltim pada Senin (26/8) berangkat ke Jakarta untuk mempertanyakan dan mempersoalkan hal ini ke KPU pusat. Keputusan warga Kaltara tetap dimasukkan atau tidak akan keluar dalam satu minggu ini.
Kalimantan Utara adalah wilayah hasil pemekaran dari Kalimantan Timur yang ditetapkan melalui rapat paripurna DPR RI pada 25 Oktober 2012.
Provinsi ke-34 Indonesia ini sekarang dipimpin oleh Irianto Lambrie sebagai pejabat Gubernur Kaltara. Provinsi ini dijadwalkan akan melaksanakan Pemilukada perdananya pada tahun 2015.