REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah menerima aliran dana korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP sebesar USD 500 ribu.
"Lha nek entuk duit semono, sugih banget no aku (Kalau mendapat uang sebanyak itu, kaya sekali saya, red)," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon dari Semarang, Selasa malam.
Ganjar yang saat dihubungi sedang berada di Magelang meminta mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menjadi terpidana kasus suap Wisma Atlet SEA-Games itu, untuk membuktikan tudingannya.
"Sebutkan waktu pemberian uang, dan siapa orang yang menyerahkan uang ke saya," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ganjar juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP hingga tuntas agar tidak terus menerus menjadi polemik.
"Sebaiknya segera dibongkar saja, saya akan bantu KPK untuk membongkarnya," katanya.
Seperti diwartakan, Nazaruddin menyebut sembilan pelaku yang terlibat korupsi dalam proyek pengadaan e-KTP.
"Inisialnya SN, AU. Dari DPR, MM, Olly DK, MA. Dari pelaksananya AN, terus AS, termasuk Nazaruddin juga terlibat. Terus GA, EG," kata pengacara Elza Syarief mengutip pernyataan kliennya, Nazaruddin, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa.
Elza mengatakan Nazaruddin sedang diperiksa Tim Penyidik KPK soal proyek pengadaan e-KTP selain proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) Hambalang, dan pembangunan Gedung MK dan Gedung Diklat Mahkamah Konstitusi.
"Semua bukti-bukti sudah rapi, tapi kasusnya masih dalam penyelidikan. Jadi memang cukup besar penggelembungannya dari proyek e-KTP. Kan proyeknya 2,5 tahun yang 45 persen nilai penggelembungannya," kata Elza.
Elza mengatakan Nazaruddin diperiksa Tim Penyidik KPK selama tiga hari sejak Senin (26/8) hingga Rabu (28/8).
"Ya proyeknya kan seluruhnya ada sekitar 20 proyek. Dua belas proyek ini yang masih diproses, yang delapan proyek nanti, kalau sudah pergantian pemerintahan, dekat-dekat 2014," kata Elza tentang data dugaan korupsi dalam 12 proyek di DPR yang disampaikan Nazaruddin.
Dalam dokumen yang dibawa Elza saat keluar dari Gedung KPK, tampak bagan yang menunjukkan hubungan pihak-pihak yang terlibat dalam korupsi proyek e-KTP.