REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis dan Inggris menyatakan siap mendukung setiap aksi untuk menghukum Suriah setelah ada serangan senjata kimia untuk menyerang warga sipil pekan lalu. Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan perang sipil Suriah mengancam perdamaian dunia. Karena itu, negaranya siap untuk menghukum pihak yang berada di balik senjata kimia di Suriah.
"Prancis siap untuk menghukum mereka yang mengambil keputusan untuk membunuh yang tidak bersalah," ujarnya dikutip Al-Arabiya edisi Selasa (27/8).
Hollande mengatakan pihaknya yakin pasukan pendukung Bashar al-Assad yang berada di balik serangan senjata kimia. Karena itu, dunia luar harus mengambil tanggungjawab meresponnya. Dia menambahkan dewan pertahanan akan bertemu Rabu ini untuk membahas dengan parlemen terkait senjata kimia Suriah.
Hal yang sama juga dikemukakan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Menurutnya, Inggris dan aliansi barat mempertimbangkan respon serius untuk penggunaan senjata kimia di Suriah.
"Jika kita berdiam diri, kita menetapkan preseden yang sangat berbahaya...jadi apa yang kita pertimbangkan adalah tanggapan serius," ujarnya.
Dia mengatakan konflik di Suriah butuh diselesaikan melalui proses politik, mengesampingkan intervensi militer terbuka. "Apa yang sedang dipertimbangkan adalah tindakan yang legal, proporsional, dan spesifik untuk mengecilkan dan mengirim sinyal jelas bahwa penggunaan senjata kimia hari ini tidak ditoleransi," ungkapnya.
Pekan lalu, senjata kimia diduga digunakan di Suriah. Ratusan warga sipil dilaporkan tewas di wilayah suburban Damaskus. Pemerintah Assad dan oposisi saling tuding siapa pihak yang bertanggungjawab atas serangan tersebut