REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) membantah tudingan pemanfaatan lahan bekas kios untuk minimarket. Menurut PT KAI, sejak penertiban kios, tidak pernah ada minimarket baru yang berdiri.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Sukendar Mulya mengatakan, semua lahan bekas kios yang digusur hanya dibangun fasilitas untuk penumpang. Seperti perluasan lahan parkir, pembangunan loket baru, dan perluasan peron.
Dia mencontohkan di Stasiun Pondok Cina. Lahan bekas kios buku kini dibangun menjadi loket. Di stasiun Bojong Gede, lahan bekas pasar tumpah dibangun untuk perluasan area parkir.
"Itu tidak benar. Kita tidak pernah bangun minimarket baru," jelas dia ketika dihubungi, Rabu (28/8).
Sukendar tidak menampik jika di semua stasiun saat ini memang masih berdiri minimarket. Hal itu karena kontrak mereka yang belum habis. Namun demikian, lanjut dia, sesuai kesepakatan, apabila kontrak waralaba itu sudah habis maka tidak akan diperpanjang lagi.
"Kontrak mereka habisnya bervariasi. Ada yang tinggal satu tahun lagi ada yang dua tahun lagi," ujarnya.
Dia menambahkan, sejumlah minimarket yang kontraknya telah habis juga telah ditutup. Seperti di stasiun Depok Baru, Depok Lama, dan Bekasi
Sementara itu terkait dengan lahan parkir, Sukendar mengatakan bahwa parkir yang semula dikelola oleh warga kini diambil alih oleh PT Reska yang merupakan anak perusahaan PT KAI.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menata area perparkiran yang semula tidak beraturan.