REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Flourisa Jiliaan Sudrajat mengatakan program Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah 100 juta kelahiran penduduk Indonesia pada 2010.
"Ada 100 juta kelahiran tertunda dengan program KB yang terus digalakkan pemerintah," katanya di Bengkulu, Rabu (28/8). Ia menyampaikanny dalam sambutan pada acara peringatan Hari Keluarga tingkat Provinsi Bengkulu di Gedung Pemuda dan Olahraga Kota Bengkulu.
Dengan laju pertumbuhan penduduk 2,4 persen, jumlah penduduk pada 2010 diprediksi mencapai lebih 300 juta jiwa. Kenyataannya berdasarkan sensus penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa.
"Bila 100 juta jiwa yang tertunda tersebut lahir, maka pemerintah akan semakin kewalahan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, program KB dengan tujuan menekan laju pertumbuhan penduduk perlu peran serta masyarakat dan dukungan penuh pemerintah sebab saat ini laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi.
"Saat ini laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 persen dengan perkiraan pertumbuhan sebanyak 4 juta jiwa per tahun," tambahnya.
Dengan kondisi tersebut kurun waktu 40 tahun ke depan, jumlah penduduk Indonesia bisa mencapai dua kali lipat bila tidak dicegah dengan program KB.