REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-18. Acara tersebut digelar di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah pada Kamis pagi (29/8).
Dalam acara tersebut Kemenristek akan memperkenalkaan produk terbaru hasil pengembangan industri pertahanan dalam bentuk kendaraan multifungsi 'Komodo'.
Tak hanya itu, diperlihatkan pula kepada presiden berupa senapan sniper Kal 12,7 dengan silennnccer oleh PT Pindad; Bahan semai awan 'CoSAT' 1000 bekerja sama dengan PT PINDAD dan BPPT; daya prime pentolite boosters oleh PT DAHANA; berbagai peralatan sistem radio oleh PT LEN; serta pelat baja tahan peluru dan aus oleh PT krakatau Steel.
Hasil-hasil tersebut merupakan tindak lanjut cetak biru riset dan pengembangan produkk peralatan Hankam yang dilakukan pada peringatan Harteknas ke-17 di Bandung.
Selain pamer hasil karya, akan pula ditandatangani perjanjian kerja sama antara pemerintah ddengan BUMN dan perusahaan swasta. Sebut saja Kemenhan, BPPPT, PT PINDAD, PT DI, PT LEN,, CV Maju Mapan, PT Garda Persada dan PT Daya Radar Utama.
"Penandatanganan tersebut merupakan bukti bahwa kemampuan industri dalam negeri sudah dapat memenuhi kebutuhan alutsista yang pada akhirnya mendorong kerja sama integratif sumber daya nasional," kata Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.
Dalam acara tersebut diberikan pula penghargaan kepada pemda, lembaga, dan masyarakat yang berkontribusi terhadap perkembangan riset, iptek, dan inovasi di tanah air.
Beberapa kategori penghargaan tersebut adalah anugerah Iptek untuk pemerintah provinsi (Budhiputra), anugerah iptek kategori kreativitas dan inovaassi masyarakat (Labda Kretya), anugerah iptek kaategori pranaata litbang (Prayogasala), anugerah iptek kategori duta ipptek (widyasilpawijana) dan anugerah iptek kategori panutan/ tokoh iptek (widyamaheswara).