REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Dewan militer Korea Utara Kamis (29/8) mengecam pelatihan militer bersama Korea Selatan-Amerika Serikat yang sedang berlangsung. Pyongyang memperingatkan aktivitas itu bisa mengkompromikan pelunakan ketegangan militer baru-baru ini di semenanjung Korea.
Kritik Komisi Nasional Pertahanan Korut itu menandai teguran tingkat tinggi pertama dari latihan bersama Ulchi Freedom Guardian 10 hari, yang akan berakhir Jumat.
Keheningan tidak biasa terjadi di Pyongyang sebagai respons ltihan tahunan yang biasanya mereka kecam sebagai latihan perang yang dikaitkan dengan pembicaraan Utara-Selatan yang sedang berlangsung di sejumlah proyek lintas - perbatasan .
Pernyataan blak-blakan pada Kamis itu tapi tidak memiliki retorika permusuhan dibanding kecaman serupa yang dikeluarkan sebelumnya, selama ketegangan Maret dan April.'
Komisi yang berpengaruh, yang dipimpin oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, itu menuduh Korea Selatan dan Amerika Serikat bermain "permainan perang yang berbahaya" dan membuat "ancaman nuklir" provokatif terhadap Pyongyang .
"Sulitnya suasana rekonsiliasi kini menghadapi tantangan berat yang ditimbulkan oleh pemerintah AS dan Korea Selatan yang belum melepaskan pendekatan konfrontatif kuno mereka," katanya dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor negara negara Korean Central News Agency.
Pelatihan Ulchi Freedom Guardian mempraktekkan respon gabungan invasi terhadap Korea Utara. Meskipun sebagian dimainkan pada komputer, namun melibatkan lebih dari 80.000 tentara Korea Selatan dan AS.