Kamis 29 Aug 2013 13:11 WIB

Pasien Cuci Darah Keluhkan Penghapusan Jamkesprov

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pasien Cuci Darah
Foto: Musiron/Republika
Pasien Cuci Darah

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Seorang pasien sakit ginjal yang rutin cuci darah mengeluhkan kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus yang menghentikan dana jaminan kesehatan provinsi (Jamkesprov) mulai 1 September 2013.

"Petugas rumah sakit mengatakan dana cuci darah sepenuhnya dibayar pasien karena dana Jamkesprov sudah habis," kata salah seorang pasien cuci darah, RS, di RSUD M Yunus, Kamis (29/8). Ia mengatakan selama ini dana cuci darah yang ditanggulangi Jamkesprov cukup meringankan beban pasien.

Sebab, setiap kali cuci darah, ia harus mengeluarkan dana Rp900 ribu, sehingga per bulan mencapai Rp1,8 juta. "Kalau dana Jamkesprov dihapus, dana cuci darah ini sangat memberatkan pasien," katanya.

Ia juga mengeluhkan mahalnya dana cuci darah di RSUD Bengkulu yang mencapai Rp900 ribu, sementara di Bandarlampung sebesar Rp550 ribu dan di Medan, Sumatra Utara, Rp525 ribu.