Kamis 29 Aug 2013 13:58 WIB

Kesal 'Dicuekin' Jokowi, Ratusan Sopir Metromini Rusak Kopaja

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Karta Raharja Ucu
Sopir metromini melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/8).    (Republika/Prayogi)
Sopir metromini melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pengemudi Metromini berunjuk rasa di depan Kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (29/8) siang. Mereka terus beorasi meminta bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Namun permintaan mereka belum disetujui.

Puncak kemarahan mereka saat bus kopaja 502 jurusan Kampung Melayu - Tanah Abang melewati jalan depan Balai Kota.  Pengunjuk rasa menghentikan paksa. Kaca depan kopaja tersebut rusak dan sopir kopaja dipukuli.

Polisi kewalahan menangani pengunjuk rasa. Teriakan menurunkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono pun terdengar berkali-kali.

Metromini yang berjejer memenuhi jalan tersebut sejak pagi, membuat kemacetan di Jalan Medan Merdeka Selatan tidak dapat dihindari.

Mereka menuntut agar Dishub melepaskan kendaraan teman-temannya yang dikandangkan. Sebanyak 140 kendaraan tanpa rem tangan dan speedometer telah dirazia dan ditahan Dishub DKI Jakarta. Hingga kini Jokowi belum bersedia menemui mereka. Jokowi memilih blusukan dibandingkan menemui para sopir metromini tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement