Kamis 29 Aug 2013 14:28 WIB

Pupuk Indonesia Didorong Untuk Akuisisi Dua BUMN Pangan

Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mendorong PT Pupuk Indonesia segera mengakuisisi dua BUMN pangan yaitu PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pertani yang rapuh, sebagai terobosan pencapaian stok pangan nasional. "Saya malu BUMN pangan kita begitu rapuh dan lemah. Negara sebesar Indonesia sudah seharusnya punya BUMN pangan yang besar. Jadi harus ada terobosan-terobosan," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Gedung Surveyor Indonesia, Jakarta, Kamis (29/8).

Menurut Dahlan, dalam kondisi seperti sekarang ini SHS dan Pertani dipastikan tidak bisa diandalkan membantu pemenuhan stok pangan, sehingga harus ada semacam tindakan radikal yaitu mengalihkannya kepada Pupuk Indonesia. Ia menjelaskan, SHS dan Pertani masih memiliki segudang masalah, sehingga tidak berdaya menjalankan perannya yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan.

SHS dan Pertani dalam setahun terakhir sudah dibenahi melalui program revitalisasi usaha mulai dari mengganti manajemen dan memperbaiki rencana bisnisnya. Namun, karena kondisinya yang cukup parah di masa lalu maka perusahaan ini tidak mampu dan tidak bisa diandalkan untuk menangani tugas-tugas besar dari Pemerintah.

"Selama ini SHS dan Pertani mendapatkan tugas dari Kementan, namun tidak memuaskan, karena keterbatasan dana dan kemampuan. Untuk itu perlu dibawah kendali BUMN besar yang memiliki kemampuan dari sisi pendanaan maupun profesionalitas korporasi," tegas Dahlan.

Dahlan juga mengaku, dalam kondisi kekurangan stok pangan nasional kekuatan dua BUMN tersebut tidak setara dengan ambisi Indonesia untuk maju soal pangan. Ia mencontohkan, SHS dan Pertani sudah pernah mendapatkan proyek besar yaitu menyiapkan benih, dan menggarap ribuan hektare sawah baru, namun tidak membuahkan hasil. Dengan masuknya SHS dan Pertani di bawah Pupuk Indonesia, diharapkan kedua perusahaan itu bisa bergerak cepat dan memiliki kekuatan pendanaan dan penanganan yang lebih profesional.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement