REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelatih PSPS Pekanbaru Afrizal Tanjung belum memastikan anak-anak asuhnya berangkat ke Kalimantan Timur menghadapi Mitra Kukar dan Persisam Samarinda dalam dua sisa laga Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.
"Para pemain ketika ditanya hanya diam, termasuk menghadapi dua tim di Kaltim, karena mereka belum mendapatkan gaji," kata Afrizal di Pekanbaru, Kamis (29/8).
Rencananya, PSPS akan menghadapi Mitra Kukar, Kutai Kertanegara pada Selasa (3/9) dan bertemu Persisam Samarinda Sabtu (7/9) namun diundur beberapa hari. Pengunduran pertandingan tersebut dikarenakan PT Liga Indonesia sebagai pihak berwenang dalam pengelolaan ISL mengubah jadwal karena di Kaltim sedang ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2013.
Pertandingan dijadwalkan berlangsung Rabu (11/9) melawan Mitra Kukar dan dengan Persisam pada Ahad (15/9). Namun untuk menghadapi laga akhir kompetisi tersebut para pemain enggan untuk latihan dan ketika dihubungi mereka lebih banyak diam dan setuju bertanding jika gaji telah diterima.
Dalam pertandingan kandang di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, tuan rumah harus menelan pil pahit dengan skor akhir 0-6 (0-4) ketika menjamu Persija Jakarta. Dari hasil pertandingan dengan tim berjuluk Macan Kemayoran itu dipastikan PSPS terkena degradasi karena berada pada dasar klasemen hanya menabung sebanyak 17 poin yaitu empat kali menang, lima kali imbang dan selebihnya kalah.
Afrizal menambahkan pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena memang gaji pemain belum juga dibayar oleh manajemen. Manajemen PSPS tidak mampu membayar gaji pemain karena hingga kini belum ada sponsor yang bersedia untuk membiayai kompetisi, meskipun banyak perusahaan nasional dan internasional beroperasi di Riau.
Meski pada awal kompetisi ISL 2012/2013 PSPS sempat mendapatkan suntikan dana dari Pemkab Kampar, akan tapi dana tersebut tidak cukup dipakai menjaga kelangsungan klub. Hal tersebut menyebabkan para pemain asing dan pelatih Mundari Karya akhirnya hengkang.