REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brazil menentang campur tangan militer di Suriah tanpa dukungan penuh PBB. Demikian kata Menteri Luar Negeri Brazil, Luiz Alberto Figueiredo, Rabu (28/8).
"Posisi Pemerintah Brazil sejak dulu sampai sekarang tak pernah mempertimbangkan campur tangan bersenjata, jika itu tak dilakukan dengan dukungan resolusi dari Dewan Keamanan PBB," kata Figueiredo di dalam taklimat pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri.
"Jika tidak, kami akan selalu mempertimbangkan itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB," kata Figueiredo.
"Kekuatan hanya boleh digunakan untuk membela diri. Ini sebagaimana ditetapkan dalam Piagam PBB atau di bawah wewenang khusus dari resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Menteri Luar Negeri Brazil tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis.