Kamis 29 Aug 2013 17:40 WIB

Brazil Menentang Campur Tangan Militer Dalam Mengatasi Krisis Suriah

 Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brazil menentang campur tangan militer di Suriah tanpa dukungan penuh PBB. Demikian kata Menteri Luar Negeri Brazil, Luiz Alberto Figueiredo, Rabu (28/8).

"Posisi Pemerintah Brazil sejak dulu sampai sekarang tak pernah mempertimbangkan campur tangan bersenjata, jika itu tak dilakukan dengan dukungan resolusi dari Dewan Keamanan PBB," kata Figueiredo di dalam taklimat pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri.

"Jika tidak, kami akan selalu mempertimbangkan itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB," kata Figueiredo.

"Kekuatan hanya boleh digunakan untuk membela diri. Ini sebagaimana ditetapkan dalam Piagam PBB atau di bawah wewenang khusus dari resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Menteri Luar Negeri Brazil tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement