Kamis 29 Aug 2013 15:43 WIB

SBY: Indonesia Harus Belajar Jadi Bangsa Yang Hemat

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Indonesia harus belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien. Terlebih lagi menyangkut soal kebutuhan pangan, energi, dan air. Karena dengan cara itu, masa depan Indonesia akan semangat.

“Ketika ingin meningkatkan produksi pangan dan energi, maka bangsa ini harus belajar menjadi bangsa yang hemat dan efisien, bukan rakus dan boros,” katanya saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-18 Tahun 2013 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (29/8).

Ia menjelaskan penduduk dunia akan mencapai 9 miliar kurang dari 30 tahun dari sekarang. Dengan penduduk yang sebanyak itu, maka tambahan pangan dan energi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 70 persen lebih banyak dibandingkan kebutuhan saat ini.

Tak hanya jumlah penduduk yang akan membludak, krisis ekonomi yang terjadi saat ini salah satu pemicunya tak lain harga pangan serta energi. Ia mengatakan saat ini stabilisasi harga pangan tidak semudah dulu. Sebab, harga pangan dunia pun sedang tidak menentu yang dipicu melambungnya harga minyak.

Belum lagi jumlah penduduk menengah yang ikut naik dan mempengaruhi konsumsi pangan. “Solusi yang diperlukan Indonesia untuk mengatasi keadaan ini jangka menengah dan jangka panjang adalah inovasi dan teknologi di bidang pangan. Kita harus meningkatkan kecukupan dan produktivitas pangan nasional dan juga meningkatkan energi, termasuk mencari energi terbarukan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement