Kamis 29 Aug 2013 18:12 WIB

Soekarwo Sebut Keunggulan Suaranya Mandat untuk Perbaikan

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Calon Gubernur nomor urut ke-1, Soekarwo (kiri) didampingi istri, menunjuk foto dirinya usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 di TPS 26, Kecamatan Manyar Sabrangan, Surabaya, Jatim, Kamis (29/8).
Foto: Antara/Eric Ireng/Koz
Calon Gubernur nomor urut ke-1, Soekarwo (kiri) didampingi istri, menunjuk foto dirinya usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 di TPS 26, Kecamatan Manyar Sabrangan, Surabaya, Jatim, Kamis (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Unggul perolehan suara sementara dalam versi hitung cepat pilgub Jawa Timur, cagub petahana, Soekarwo mengapresiasi kepercayaan yang masih diberikan kepadanya.

Kepada wartawan, Pakde --panggilan akrab Soekarwo-- mengaku kepercayaan ini merupakan mandat untuk meneruskan kembali kepemimpinannya di Jawa Timur.

Mandat ini, menurut dia, bukan berarti selama lima tahun kepemimpinan 'karsa' sudah sempurna atau sudah dapat memuaskan masyarakat Jawa Timur. "Justru karena masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki," ujarnya usai mengikuti jalannya penghitungan cepat, di kediamannya, Kamis (29/8).

Oleh karena itu, Soekarwo meminta keputusan masyarakat Jawa Timur tersebut merupakan keputusan yang harus bisa diterima.  "Jangan karena puas atau tidak puas, selisih satu persen baginya merupakan mandat,  apalagi selisih 10 persen," lanjutnya.

Soekarwo juga menegaskan yang menjadi perhatiannya adalah titik yang menjadi kekurangannya yang harus segera diperbaiki.

Karena itu, iapun mengajak program-program yang dimiliki ke-tiga pasangan calon lain juga bagus untuk dipadukan secara komperehensif. "Sehingga pembangunan di Jawa Timur akan semakin baik," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement