Kamis 29 Aug 2013 19:41 WIB

AS Jamin Dukungan Bagi Negara Palestina

Red: Dewi Mardiani
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Amerika Serikat (AS) menyampaikan jaminan tertulis kepada pemimpin Palestina untuk memberikan dukungannya bagi berdirinya Negara Palestina dan menganggap permukiman Israel di wilayah Palestina tidak sah, kata seorang pejabat senior Palestina, Kamis (29/8).

Reyad Al-Malki, Menteri Urusan Luar Negeri Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), memberitahu Xinhua dalam satu wawancara di kantornya di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan. Disebutkannya, jaminan tertulis AS mendukung berdirinya Negara Palestina Merdeka di wilayah yang diduduki Israel pada 1967.

"Pemerintah Amerika, yang menyampaikan jaminan tertulisnya kepada pemimpin Palestina, sepenuhnya bertanggung-jawab atas upaya Israel untuk menggagalkan perundingan perdamaian langsung dan melanjutkan pembangunan permukiman --yang melanggar penyelesaian dua-negara," kata Al-Malki.

Ia menjelaskan Palestina setuju untuk melanjutkan pembicaraan bukan hanya karena persetujuan Israel untuk membebaskan tahanan, "Tapi karena Amerika Serikat telah menyampaikan jaminan tertulis kepada pihak Palestina yang menganggap kegiatan permukiman tidak sah dan mendukung Negara Palestina", demikian laporan Xinhua.

Pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan satu bulan lalu, setelah hampir tiga tahun kebuntuan akibat perbedaan pendapat mengenai pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Baru-baru ini, beberapa babak pembicaraan diselenggarakan di Washington, Jerusalem dan Tepi Barat, tapi tidak menghasilkan terobosan apa pun.

"Masih terlalu dini untuk berbicara mengenai evaluasi babak pembicaraan yang diselenggarakan selama empat pekan terakhir," kata Al-Malki. Ditambahkannya, "Semua yang dapat saya katakan ialah kegiatan permukiman Israel yang sedang berlangsung membuat keruh pertemuan yang diadakan di bawah penajaan AS."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement