REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Lebih dari 21 ribu perempuan dan anak kecil hilang di Nepal dalam tujuh tahun belakangan, jumlah yang sangat mengejutkan di negara dengan 27 juta warga tersebut, kata polisi pada Jumat (30/8).
"Mengkhawatirkan bahwa kecenderungan itu meningkat selama tujuh tahun belakangan," kata Wakil Inspektur Jenderal dan Juru Bicara Polisi Nabraj Silwal kepada Xinhua. Menurut data yang dikumpulkan oleh Polisi Nepal, rata-rata delapan perempuan dan anak kecil hilang setiap hari.
Mengenai perempuan, situasinya lebih umum di kalangan kelompok yang berusia 16 sampai 25 tahun. Pada tahun fiskal 2006-07, 2.813 perempuan dan anak kecil hilang, sementara pada 2012-13, jumlah itu naik jadi 3.079. Dalam masa tujuh tahun terakhir, sebanyak 24.694 perempuan dan anak kecil hilang, sebanyak 3.625 di antara mereka belakangan ditemukan dan 21.069 masih belum diketahui rimbanya.
Di antara orang yang hilang, 13.566 adalah perempuan, 5.549 anak lelaki dan 4.759 anak perempuan. "Ada banyak alasan bagi masalah ini. Konflik keluarga termasuk kerusuhan rumah tangga, kesulitan ekonomi dan penyelundupan manusia adalah sebagian alasan utama," kata Silwal.
Menurut organisasi sosial anti-penyelundupan, ratusan perempuan Nepal diselundupkan setiap tahun ke tempat bordil di Mumbai dan Kolkata di India. Jaringan anti-penyelundupan telah didirikan di pos penyeberangan utama Nepal dan India, termasuk Kota Besar Perbatasan Birgunj, Nepalgunj dan Biratnagar, tapi kecenderungan penyelundupan tersebut belum memperlihatkan penurunan mencolok.