Jumat 30 Aug 2013 22:16 WIB

Sultan Bersedia Jadi Mediator Konflik Keraton Solo

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: Antara
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKRTA- Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bersedia menjadi penengah atau mediator untuk menyelesaikan konflik internal di Keraton Surakarta.

"Saya sebenarnya tidak mau mencampuri urusan keluarga di Keraton Surakarta, tetapi jika diminta menjadi penengah atau mediator oleh kedua pihak yang berkonflik, saya bersedia," kata Sultan di Yogyakarta, Jumat (30/8).

Menurut Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ia menolak menjadi penengah atau mediator jika hanya diminta oleh salah satu pihak. Alasannya konflik internal di Keraton Surakarta itu melibatkan dua pihak.

"Meskipun masih ada hubungan keluarga, karena sama-sama trah Mataram, saya tidak mau mencampuri urusan internal Keraton Surakarta jika tidak diminta oleh kedua pihak yang berkonflik," katanya.

Sebelumnya, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi yang sekarang menjadi Raja Keraton Surakarta meminta Sultan menjadi penengah atau mediator untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan di Keraton Surakarta.

"Sultan sebagai bangsawan sesama trah Mataram merupakan figur yang paling tepat untuk mengurai permasalahan di Keraton Surakarta," kata PB XIII Hangabehi didampingi Mahapatih Tedjowulan pada pertemuan dengan warga Baluwarti Surakarta, Kamis (29/8).

Tedjowulan mengatakan dirinya akan sowan atau membuat surat permohonan kepada Sultan agar ikut mencari solusi terbaik untuk mengurai kemelut di Keraton Surakarta.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement