Sabtu 31 Aug 2013 12:04 WIB

Jika Menang Konvensi, Irman Gusman Siap Jadi Kader PD

Rep: dyah ratna meta novi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, saat ini sedang melakukan konsolidasi untuk mempersiapkan diri mengikuti konvensi calon presiden (capres) Demokrat. Ia juga mengaku siap menjadi kader Demokrat jika memenangkan konvensi capres Demokrat tersebut.

"Memang sudah menjadi konsekuensi dari pemenang konvensi untuk menjadi kader Demokrat. Makanya kalau saya menang konvensi, berarti saya juga siap menjadi kader Demokrat sebab pemenang konvensi berarti siap membawa platform Demokrat," kata Irman di Jakarta, Ahad, (31/8).

Irman juga menerangkan  visi dan misinya menjadi capres. Ia ingin membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang  mandiri, maju, adil dan makmur dalam perubahan yang berkesinambungan.

Mandiri secara ekonomi, kata Irman, berarti mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap  luar negeri. Artinya impor pangan maupun impor BBM dikurangi dengan meningkatkan hasil pertanian,  membangun industri di dalam negeri, juga mengolah energi di dalam negeri.

Maju, ujar Irman, berarti  pendidikan rakyat Indonesia semakin baik. Pelajar bisa menggunakan berbagai macam teknologi untuk meningkatkan pengetahuannya.

Sedangkan adil, berarti semua warga mendapatkan keadilan hukum, tidak ada diskriminasi. "Untuk mewujudkan semua itu harus ada perubahan kebijakan. Kebijakan presiden terdahulu yang baik diteruskan sedangkan yang kurang baik diperbaiki," kata Irman.

Secara politik,  terang Irman, Indonesia juga harus mandiri. Dalam membuat kebijakan pemerintah tidak tergantung oleh luar negeri. "Ini harus dilakukan agar bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia," terangnya.

Jika negara sudah maju, lanjut Irman, ia yakin nilai tukar rupiah tidak akan rendah terhadap dolar. "Nilai dolar yang terus naik disebabkan tingginya tingkat ketergantungan Indonesia terhadap impor, ini yang harus dikurangi,"katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement