REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Sabtu (31/8), mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia memerlukan perhatian langsung dari pemimpinnya.
Menurut Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi, masyarakat harus mengetahui secara detail kebijakan yang diterapkan oleh pemimpinannya agar nantinya tidak menimbulkan pertentangan. "Dalam hal ini pimpinan harus memahami dan mengerti secara jelas persoalan yang terjadi dalam masyarakat," ujarnya.
Dia menyebutkan, satu-satunya cara yakni dengan turun langsung ke lapangan menemui dan melakukan musyawarah. "Dari sinilah dapat diputuskan suatu kebijakan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat itu," ucapnya.
Jokowi mencontohkan dalam keputusan meluncurkan Kartu Jakarta Sehat bagi masyarakat untuk berobat. Katanya, keputusan itu muncul setelah ada kunjungan dan analisis langsung ke lapangan bahwa banyak ditemukan masyarakat yang menderita penyakit serta tidak dapat berobat karena terbentur biaya.
Senada mengenai persoalan penertiban pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta yang juga dilakukan melalui pendekatan musyawarah, imbuhnya. "Dari contoh ini terlihat masyarakat sangat membutuhkan pimpinan yang nyata mewakili mereka," kata Joko Widodo.
Ia menyatakan saat ini cukup banyak pimpinan yang masih menyelesaikan persoalan hanya dengan duduk santai di kantor. "Ini tentunya bukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan terutama yang berhubungan dengan birokrasi," ujarnya.
"Dengan datang pada sumber persoalan merupakan langkah yang tepat bagi pimpinan dalam membina masyarakatnya," sebutnya. "Pimpinan itu harus mengerti keinginan publik dan tidak mengutamakan kepentingan apa pun dalam menyelesaikan suatu persoalan, sehingga akan enak dalam memimpin," ujar Jokowi.