REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Pakistan segera mengajukan protes resmi mengenai serangan tanpa awak milik AS dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September, kata pejabat senior di Islamabad, Jumat (30/8). Penasehat Urusan Luar Negeri Pakistan, Sartaj Aziz, di dalam satu pernyataan resmi di Majelis Nasional mengatakan serangan AS itu melanggar kedaulatan Pakistan dan hukum internasional.
"Satu terobosan diharapkan dalam masalah serangan pesawat tanpa awak milik AS dalam beberapa bulan ke depan," kata Aziz, tanpa memberi perincian. AS secara rutin menembakkan rudal ke wilayah suku Waziristan terhadap gerilyawan yang dituduh menyeberang ke dalam wilayah Afghanistan untuk menyerang pasukan asing dan Afghanistan.
Aziz mengatakan para pemimpin Pakistan dalam pertemuan mendatang mereka dengan Pemerintah AS akan meminta mereka menghentikan serangan "drone". Semua serangan itu kontra-produktif, demikian laporan Xinhua.
Ia menambahkan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan presiden AS di New York pada September. Saat mengomentari hubungan Pakistan dengan AS, Aziz mengatakan AS hanya berkeras dalam hubungan manis ketika mereka mengingini sesuatu dan kembali untuk memberi tanggapan dingin ketika tujuannya terlaksana.
"Pemerintah kami telah berhasil membuat Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyadari bahwa hubungan Pakistan-AS tak boleh dipandang melalui lensa Afghanistan," katanya. Penasehat itu mengatakan Pakistan dan AS telah sepakat untuk melanjutkan dialog strategis pada awal tahun depan.