Sabtu 31 Aug 2013 15:04 WIB

Tedjowulan Bagi-bagi Gelar di Banyumas

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
Baleroto in Kemandungan Lor, the entrance of Sri Manganti compound in Kraton Surakarta, Central Java
Foto: en.wikipedia.org
Baleroto in Kemandungan Lor, the entrance of Sri Manganti compound in Kraton Surakarta, Central Java

PURWOKERTO -- Meski keraton Surakarta sedang dilanda kekisruhan, namun kegiatan pemberian gelar kebangsawanan pada anggota masyarakat tertentu masih tetap berjalan. 

Seperti yang berlangsung di Kabupaten Banyumas, Sabtu (31/8), sejumlah tokoh masyarakat asal daerah setempat mendapat berbagai gelar kebangsawanan. Seluruhnya, tercatat ada 20 orang yang mendapat gelar kebangsawanan, termasuk Bupati Banyumas Achmad Husein dan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Khotibul Umam Wiranu.

Penyerahan serat kekancingan (surat keputusan) gelar kebangsawanan yang berlangsung di pendopo Kabupaten Banyumas ini, dihadiri langsung oleh Mahapatih Keraton Surakarta, Sinuhun Tedjowulan. Kedua-puluh tokoh yang berasal dari kalangan Muspida, pegawai Pemkab, anggota TNI/Polri, pensiunan dan juga wiraswastawan.  

Mereka mendapat gelar kebangsawanan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Harya, Kanjeng Pangeran Harya, dan yang tertinggi Kanjeng Adipati Harya. Namun kebanyakan mendapat gelar Kanjeng Raden Harya. Termasuk Khotibul Umam, mendapat  gelar Kanjeng Raden Harya sehingga nama dengan gelar kebangsawanannya berubah menjadi Kanjeng Raden Harya Wiranuningrat.

Sedangkan yang mendapat gelar kebangsawanan tertinggi, Kanjeng Adipati Harya, hanya diperoleh Bupati Banyumas Achmad Husein. Dengan gelar kebangsawanannya, namanya bertambah menjadi Kanjeng Adipati Harya Purbowinoto Achmad  Husein. 

Tedjowulan mengaku, sudah banyak memberi gelar kebangsawanan pada para bupati. Namun yang mendapat gelar Adipati, hanya Bupati Banyumas Achmad Husein. Yang lain, hanya bergelar Kanjeng Pangeran Harya.

Menurutnya, hal ini dilakukan karena kedudukan Kabupaten Banyumas, memang berbeda dengan kabupaten lainnya. ''Kabupaten Banyumas, memiliki pertalian sejarah yang erat dengan Keraton Surakarta. Karena itu, kita memberi gelar Adipati pada Bupati Banyumas,'' jelasnya. 

Sementara Khotibul, mengaku menerima gelar itu karena memang mendapat tawaran dari pihak Keraton. ''Sebelum Bulan Ramadhan lalu, saya diminta bertemu dengan Sinuhun Tejowulan. Dalam pertemuan itu, saya mendapat tawaran untuk mendapat gelar dari keraton Surakarta. Katanya, karena saya masih memilki darah keturunan dari salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement