REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bisnis pemakaman berkonsep syariah yang digagas Al-Azhar Memorial Garden (AMG), menuai protes. Pasalnya, lahan pemakaman yang ada di Desa Pinayungan KM 54, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jabar ini, menyalahi aturan. Lahan seluas 25 hektare itu, diusulkan untuk jadi perumahan. Akan tetapi, kenyataannya justru jadi area pemakaman.
Sekjen LSM Kompak Karawang, Pancajihadi Al Panji, mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran ke badan pertanahanan nasional (BPN), ternyata instansi itu belum melakukan kajian. Dari usulannya, lahan yang dekat dengan pemukiman warga itu akan dijadikan area perumahan. Namun, saat ini yang terjadi justru jadi area pemakaman.
"Parahnya lagi, pemakaman yang mengusung konsep syariah ini, harganya relatif mahal. Puluhan sampai ratusan juta," ujarnya, Ahad (1/9).
Pemakaman ini, mengaku mengusung konsep Islami. Tapi, pada kenyataannya justru penuh dengan kemubadziran. Sebab, dari sisi harganya saja sudah relatif mahal.
Tapi, yang paling parah pemakaman ini berada di tengah-tengah pemukiman warga. Bahkan, tak begitu jauh dari sejumlah kawasan industri di Karawang. Seharusnya AMG, segera mengkaji ulang pemakaman ini. Sebab, dalam usulannya lahan tersebut akan diperuntukan bagi perumahan.