Ahad 01 Sep 2013 15:58 WIB

Musim Panen Tiba, Harga Beras Masih Mahal

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nidia Zuraya
Panen padi. Negeri ini bergelar Gemah Ripah Loh Jinawi
Foto: Antara
Panen padi. Negeri ini bergelar Gemah Ripah Loh Jinawi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga beras di pasaran masih cukup mahal. Padahal, di sejumlah daerah telah memasuki musim panen. Namun, harga kebutuhan bahan pangan ini, seolah-olah tak mau turun.

Supriyadi (33 tahun), pedagang beras PD Rama Putra Pasar Rebo, Purwakarta, mengatakan, sebenarnya sejak sepekan terakhir ada penurunan harga. Tapi, nilainya kecil. Hanya Rp 100 per kilogram (kg).

Saat ini, beras dengan kualitas super harganya Rp 9.000 per kg. Beras kualitas sedang harganya Rp 8.000 per kg. Sedangkan beras kualitas rendah, harganya Rp 7.500 per kg. "Harga beras saat ini, sepertinya tidak akan turun. Meskipun sudah memasuki musim panen," ujarnya, kepada ROL, Ahad (1/9).

Menurutnya, meskipun harga beras masih mahal, untuk stoknya cukup banyak. Apalagi, petani di Purwakarta sebagian besar sudah panen musim kemarau ini. Selain di Purwakarta, kiriman beras dari luar juga banjir. Seperti, dari Subang, Karawang, dan Cianjur.

Justru, saat ini para pedagang tinggal mempersiapkan modalnya saja. Serta, berani membeli beras dengan harga yang masih mahal ini. Karena kondisi ini, lanjut Supriyadi, tingkat pembelian beras masih normal. Belum ada peningkatan. Bahkan, kecenderungannya konsumen membeli beras dengan harga eceran. Dengan menggunakan satuan liter. Sebab, bila memakai satuan kilo, harganya cenderung tak terjangkau. Untuk beras super, jika dijual dalam satuan liter harganya Rp 7.500. Sedangkan yang kualitas sedang harganya Rp 6.500 per liter. Untuk yang kualitas rendah Rp 6.000 per liter.

Sementara itu, Ria Purnama Ningsih (25 tahun), ibu rumah tangga asal Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, mengaku, sangat keberatan dengan harga beras yang masih mahal ini. Seharusnya, bila sudah panen bahkan stoknya banyak, harga beras akan turun. Tapi, sekarang harga beras masih mahal. "Harganya tak bisa ditawar," ujarnya.

Untuk mengurangi beban pengeluaran, terpaksa Ria membeli beras dengan sistem eceran. Yaitu, hanya lima liter saja. Dia membeli beras kualitas sedang. Beras lima liter ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan keluarganya yang hanya tiga orang ini, sampai lima hari kedepan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement