REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Pemerintah Mesir, Sabtu (31/8) malam waktu setempat, menghancurkan 10 terowongan di bawah perbatasan di bagian selatan Jalur Gaza dengan Mesir. Demikian menurut sejumlah saksi mata dan sumber keamanan.
Sumber keamanan yang dekat dengan Pemerintah Hamas memberitahu kantor berita Xinhua, Ahad (1/9), bahwa terowongan yang berada di bawah Permukiman Al-Barazeel di Kota Kecil Rafah dihancurkan oleh militer Mesir sebagai bagian dari aksi keamanan yang sedang dilancarkan. Beberapa saksi mata menyatakan mereka melihat asap putih membubung ke udara dari daerah setelah mereka mendengar beberapa suara ledakan keras. Belum ada laporan mengenai korban cedera.
Pasukan keamanan Mesir telah melancarkan aksi besar keamanan terhadap terowongan di Sinai setelah protes 30 Juni, yang menggulingkan presiden Mohamed Moursi --yang dituduh bersekongkol dengan Hamas. Semua terowongan tersebut digunakan untuk menyelundupkan makanan, bahan bakar dan obat ke dalam wilayah Jalur Gaza sejak Israel memberlakukan blokade ketat terhadap daerah kantung itu pada 2007.
Pemerintah Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyatakan terowongan itu memberi Jalur Gaza 40 persen kebutuhannya, sementara 60 persen lagi diperkenankan melalui tempat penyeberangan komersial yang dikuasai Israel. Pada Kamis (22/8) lalu, puluhan warga Jalur Gaza mengadakan pertemuan terbuka untuk menyerukan diakhirinya lebih dari enam tahun blokade Israel terhadap daerah kantung Palestina, demikian laporan media lokal.
Demonstrasi itu diselenggarakan oleh Komite Rakyat untuk Menentang Pengepungan Israel di dermaga nelayan di Kota Gaza, tempat pemrotes mengibarkan bendera Palestina dan memegang spanduk yang menentang tindakan ketat keamanan Israel. Seruan rakyat Palestina tersebut bagi diakhirinya blokade muncul saat Mesir menutup tempat penyeberangan perbatasan Rafah.
Sementara itu, para pejabat Hamas telah mengatakan aksi pasukan keamanan Mesir terhadap terowongan di bawah perbatasan antara Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai bisa mengakibatkan krisis kemanusiaan mengingat blokade Israel tersebut. Berdasarkan sejarah dan geografi, Jalur Gaza secara langsung telah berkaitan dengan Mesir. Sejak pengambil-alihan Jalur Gaza oleh Hamas pada 2007 dan berikutnya blokade Israel, tempat penyeberangan perbatasan Rafah di Mesir telah menjadi gerbang utama daerah kantung itu menuju dunia luar.