REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Lebih dari 110 ribu orang tewas dalam konflik di Suriah sejak Maret 2011, menurut sebuah organisasi pengawas hak asasi manusia.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada hari Ahad (1/9) mengatakan korban tewas sejak awal pemberontakan berjumlah 110.371 orang, dengan setidaknya 40.146 adalah warga sipil termasuk hampir empat ribu perempuan dan lebih dari 5.800 anak-anak.
Kelompok itu, yang mengumpulkan data dari jaringan aktivis, dokter dan pengacara di lapangan di seluruh Suriah, mengatakan bahwa 21.850 pejuang oposisi juga tewas.
Di sisi pasukan pemerintah, kelompok itu melaporkan kematian sedikitnya 27.654 tentara, 17.824 milisi prorezim dan 171 anggota kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, yang telah mengirim pejuang untuk berperang bersama tentara Suriah.
Kelompok ini mencatat 2.726 orang korban tewas lain yang tidak diketahui asal usulnya, dalam pertempuran yang terjadi di seluruh penjuru negara yang dilanda perang itu. Data tersebut terhitung sampai 31 Agustus.
Angka-angka itu menegaskan skala kekerasan yang mengonyak negara tersebut, yang telah porak-poranda oleh perang saudara yang diawali dengan suatu demonstrasi damai untuk menyerukan perubahan rezim.