REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebuah kapal, yang bermuatan 175 pengungsi Suriah, mendarat di Italia pada Ahad. Kehadirannya mewujudkan peristiwa reuni keluarga yang emosional untuk seorang pemuda yang cemas menunggu di dermaga. Demikian laporan kantor berita ANSA.
Pemuda Suriah itu bersujud di tanah ketika ia melihat kakeknya keluar dari perahu itu di Pelabuhan Syracuse di Sisilia. Dia kemudian langsung mencium tangan orang tua itu.
''Dia mengatakan kepada polisi bahwa ia telah tiba dari Swedia ketika mengetahui kakeknya berada di kapal itu,'' kata laporan itu.
Para pengungsi itu merupakan kelompok terbaru yang tiba dari serangkaian kedatangan pengungsi yang sejauh ini telah membawa lebih dari tiga ribu pencari suaka Suriah ke pantai Italia tahun ini.
"Apa yang kita lihat makin lama main mirip eksodus. Ada seluruh anggota keluarga yang melarikan diri," kata relawan Palang Merah Internasional.
Para pencari suaka itu, yang menurut para pejabat di antara mereka terdapat 50 anak-anak, menggunakan perahu berukuran sekitar 18 meter.
Lima awak perahu yang berasal dari Mesir telah ditahan sambil menunggu penyelidikan polisi dan mungkin akan diancam dengan tuduhan membantu imigrasi ilegal.
Penyidik mengatakan kapal itu telah meninggalkan Mesir pada 24 Agustus dan hampir sepanjang jalan diderek oleh 'kapal induk' --sebuah kapal nelayan.
Kapal itu dicegat oleh patroli perbatasan di perairan Italia setelah tampaknya dilepaskan oleh 'kapal induk' itu untuk melanjutkan perjalanannya.
Total lebih dari 1,9 juta warga Suriah telah melarikan diri dari tanah air mereka. Sebagian besar menuju ke negara-negara Arab tetangganya dan Turki sejak perlawanan terhadap Presiden Bashar Al Assad meletus pada 2011.
Perserikatan Bangsa Bangsa bulan lalu mengatakan satu juta anak telah meninggalkan negara itu. Dua juta lebih lainnya telah mengungsi dari rumah mereka di wilayah Suriah.