REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 624 butir peluru yang masih aktif ditemukan di Kelurahan Sayo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (2/9). Sekarang amunisi tersebut diamankan di kantor polisi setempat.

 Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Kompol Rostin Tumaloto, mengatakan, ratusan peluru ukuran 5,56 milimeter itu awalnya ditemukan warga di sebuah sumur sedalam sekitar 2,5 meter. Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat. Selanjutnya ratusan amunisi itu diambil dari sumur yang sudah tidak dipakai lagi.

 Sebelum peluru itu diambil, petugas keamanan menguras air di dalam sumur yang memiliki diameter sekitar 80 sentimeter.

Menurut Rostin, peluru itu masih ada di dalam sumur sehingga proses pencarian amunisi itu akan terus dilakukan. Ia belum bisa mengetahui pemilik dan asal ratusan peluru itu. "Masih akan dilakukan penyelidikan oleh petugas," kata mantan kapolsek Palu Timur ini, di Palu, Senin (2/9).

Namun, dia mengatakan peluru itu diduga kuat berasal dari sisa-sisa konflik di Kabupaten Poso beberapa tahun silam. Saat pengambilan peluru dari dalam sumur, di sekitar lokasi penemuan dijaga ketat oleh polisi dari Polres Poso dan Brimob Polda Sulawesi Tengah.

Beberapa waktu sebelumnya, polisi juga menemukan amunisi dan sejumlah senjata rakitan di Kabupaten Poso di perkebunan kakao milik warga. Polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan senjata rakitan atau memberikan informasi keberadaan senjata untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika