REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anak-anak dan balita terlihat ramai berkeliaran dan menyaksikan kampanye Calon Walikota Bogor nomor urut dua, Bima Arya, Senin (2/9) di lapangab Kresna Raya, Bogor Utara.
Beberapa anak terlihat memakao atribut seperti kaos bergambar pasangan Bima-Usmar. Mereka dibawa orangtua mereka dengan alasan tak ada yang menjaga di rumah.
Salah seorang peserta kampanye, Ita, membawa kedua anaknya. Ia membonceng mereka menggunakan motor dari Bogor Timur. "Kalau ditinggal di rumah tidak ada yang jaga," ungkap Ita.
Ia juga mengaku diberi uang Rp 10 ribu sebagai uang bensin untuk datang ke kampanye.
Ketua Panwaslu Kota Bogor yang berada di lokasi mengatakab anak-anak yang ada di arena kampanye bisa juga anak kampung sekitar. Menurutnya, anak-anak ingin lihat hiburan yanh digelar.
Walau sulit membedakan anak-anak wilayah sekitar dengan anak-anak yang sengaja dibawa kampanye. Ia mengatakan pelanggaran kampanye terjadi saat anak-anak dibawa orangtua dan dipakaikan atribut kampanye.
Tentang pendukung bayaran, Rudy mengatakan harus ada bukti. 20 orang anggota panwas Kecamatan Bogor Tengah dan Bogor Utara disebar di arena kampanye untuk mencari bukti adanya bayaran kepada peserta kampanye.
Ia juga akan meninjau orasi para tokoh yang hadir. Isi orasi tidak SARA dan apakah pemberi orasi merupakan kalangan pejabat pemerintah. Jika memang ada pelanggaran, ia akan memproses. "Saya sudah minta panitia untuk tidak naik panggung kasih orasi," kata Rudy.
Ia mengaku sulit bagi Panwaslu untuk melarang orangtua membawa anak-anak. Tapi ia akan memberikan catatan bagi tim sukses.