REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Politikus Norwegia, yang merupakan pemimpin partai Progress, Siv Jensen menilai Inggris terlalu baik dengan membolehkan umat Islam menjalankan hukum syariah. Ini yang kemudian dinilainya sebagai satu kesalahan dalam kebijakan imigrasi Inggris.
"Di Norwegia hanya ada satu hukum, yakni hukum Norwegia," kata dia seperti dikutip The Telegraph, Senin (2/9).
Menurut Jensen, persoalan yang dihadapi Inggris terkait keberadaan komunitas Muslim terus meningkat. Ini yang seharusnya ditekan pemerintah Inggris.
Jensen dikenal sebagai tokoh yang kritis terhadap perkembangan komunitas Muslim. Ia menyebut hal itu sebagai agenda tersembunyi Islamisasi di Norwegia. Namanya menanjak seiring dengan tragedi penembakan Anders Breivik. Partai yang dipimpinnya telah mengantongi 12 persen setelah sebelumnya babak belur.
Ada kemungkinan, ia akan ambil bagian dalam pemerintahan apabila koalisi dengan partai Konservatif berjalan mulus. Ia pun menyiapkan strategi guna menghadang perkembangan Islam dan Muslim di Norwegia. "Kami akan ambil tanggung jawab itu," katanya.