REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Manajemen Persisam Putra Samarinda kembali meminta pengunduran waktu pertandingan kepada PT Liga Indonesia karena jadwal baru yang dikeluarkan masih bermasalah, khususnya terkait perizinan kepolisian setempat.
Sekretaris Persisam Putra Samarinda Achmad Subhan di Samarinda, Senin, mengatakan, jadwal baru yang dikeluarkan oleh PT Liga yakni pertandingan Persisam melawan Persija pada 11 September 2013 dan Persisam melawan PSPS Pekanbaru pada 15 September 2010 belum mendapatkan izin dari kepolisian baik Poltabes Samarinda maupun Polda Kaltim.
Tanggal tersebut berdekatan dengan pelaksanaan pemilihan Gubernur Kaltim yang digelar 10 September 2013.
"Pihak Kepolisian belum berani mengeluarkan ijin pertandingan, karena waktunya cukup berdekatan dengan pelaksanaan Pilgub Kaltim," terang Achmad Subhan.
Manajemen Persisam, lanjut Subhan, mengusulkan perubahan jadwal pertandingan dari tanggal 11 dan 15 September menjadi tanggal 15 dan 18 September.
"Kami sudah melayangkan surat kepada PT Liga terkait permintaan tersebut, mudah-mudahan bisa disetuji, karena kami tetap berharap pertandingan bisa dilaksanakan di Samarinda," tegas Subhan.
Awalnya laga kandang terakhir Persisam Putra tersebut dijadwalkan pada 3 dan 7 September 2013, namun manajemen Persisam mengajukan usulan perubahan jadwal karena pada tanggal 7 jadwal pertandingan Persisam melawan PSPS Pekanbaru bertepatan dengan Minggu tenang Pilgub Kaltim.
PT Liga, dikatakan Subhan, sebenarnya telah merespon positif usulan dari manajemen Persisam dengan merevisi jadwal pertandingan. Namun sayangnya perubahan jadwal tersebut masih belum bisa dilaksanakan karena masih berdekatan dengan pelaksanaan pilgub di Kaltim.
"Kalau kami terpaksa menggelar pertandingan di luar Samarinda, tentu kami sangat rugi, karena penghasilan dari tiket yang menjadi sumber pendanaan tim akan jauh berkurang," urai Subhan.
Laga pamungkas Liga Super Indonesia musim ini tidak hanya bermasalah di tim Persisam Putra Samarinda saja, karena tim Mitra Kukar yang juga melaksanakan pertandingan "home" juga terancam tidak mendapatkan perijinan.