REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tahap ke-dua di Kantor Pos Besar, Semarang diwarnai insiden pingsannya salah seorang penerima bantuan.
Dwi Setyoasih (27), warga Pringgading, Kecamatan Semarang Tengah tiba-tiba limbung dari antrean panjang calon penerima BLSM di kantor pos ini.
Insiden ini membuat petugas Kantor Pos besar dan aparat yang mengamankan penyaluran BLSM harus memberikan pertolongan kepadanya.
Ia pun segera digotong ke dalam ruangan utama dan diberikan pertolongan darurat di atas bangku yang ada di dalam ruang tunggu kantor pos ini.
Usut-punya usut, kondisi kesehatan perempuan paruh baya ini memang tengah bermasalah, setelah dokter puskesmas mendiagnosa sakit typhus.
Namun ia tetap memaksakan diri untuk datang sendiri dan ikut dalam antrean warga guna menerima BLSM tahap ke-dua sebesar Rp 300 ribu.
"Setelah sebelumnya sempat ikut antre, tiba- tiba saja saya lemas dan kaki saya serasa tak kuat," ujar Dwi kepada wartawan, Senin (2/9).
Ia pun mengaku, bantuan BLSM ini hendak diambil untuk biaya berobat ke rumah sakit. Karena puskesmas sudah merujuk agar ia segera di rawat di rumah sakit.
"Saya memang memaksa mengambil meski dalam kondisi sakit dari pada tidak kebagian. Selain itu butuh untuk berobat," katanya menambahkan.
Terpisah, Kepala Kantor Pos Besar Semarang, Tedy Permana mengatakan, pihaknya mulai melaksanakan penyaluran BLSM tahap kedua ini.
Jumlah penerima BLSM tahap dua di Kota Semarang --yang disalurkan mulai Senin ini-- mencapai 42.477 penerima manfaat.
Sesuai penjadwalan, penyaluran BLSM tahap kedua, hari pertama ini diperuntukkan bagi warga yang tinggal di Kecamatan Semarang Tengah.
Khusus Senin hingga Jumat (6/9), penyaluran dipusatkan di Kantor Pos Besar, Semarang. Sabtu dan Ahad penyaluran di tiap Kecamatan," kata Tedy menjelaskan.